Jumat, 02 April 2021

Kamis, 01 April 2021

Jumat, 05 Maret 2021

Novel Jalan Panjang Do'a Ibu


 Judul:

Jalan Panjang Doa Ibu


Penulis: 

Suzi Budianna


Penerbit : 

CV. Cipta Media Edukasi


ISBN : 

978-602-5764-00-4


Sinopsis :

Bagi seorang anak doa ibu adalah berkah yang luar biasa. Doa ibu telah mengantarkan penulis meraih cita-cita yang didambakannya yaitu menjadi seorang guru.     


Selain berkisah tentang besarnya pengaruh doa ibu, dalam buku ini penulis juga berkisah tentang pengalaman pertama kali penulis mengajar. “Ibu akan sulit berkembang karena mengajar di sini. Di sekolah pinggiran,” begitu pernyataan kepala sekolah saat itu. Bukannya surut dan putus asa, penulis justru tertantang untuk menjadi beda dan dapat berkembang di tempat yang tak mungkin. 


Bagaimana kisahnya menghadapi berbagai  permasalahan dalam kelas yang ditemui dan dialaminya selama 14 tahun menjadi guru di sekolah daerah pinggiran? Semuanya dikisahkan secara manis dan menggelitik dalam buku ini. Sebuah buku inspiratif yang akan menambah keyakinan Anda bahwa menjadi hebat itu bukan karena tempat, tetapi kerja keras dan semangat.


Hal: 76 hal.                              


Harga: 

Rp. 35.000,-


Rabu, 06 Maret 2019

Virtual Coordinator Indonesia (VCI) sebagai Penjaga Tol Langit

Menyambut abad 21 sudah mulai ada kesadaran dalam diri para guru untuk selalu mengembangkan kemampuan kompetensinya sebagai guru profesional.

Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sering diadakan dan diikuti oleh guru. Tetapi selama ini, pelatihan-pelatihan sering mengganggu tugas utama guru, yaitu memberikan pembelajaran kepada anak didiknya. Untuk mengatasi masalah ini, timbul ide dari beberapa guru yang diprakarsai oleh SEAMEO untuk mengadakan pelatihan dalam jaringan (online) di luar waktu mengajar guru. 

Pelatihan online yang diprakarsai SEAMEO-SEAMOLEC memberikan ide kepada beberapa guru, antara lain ibu Umi Tira Lestari, SE., M.Ak., ibu Siti Sulaikha (bu Zull) dan pak Khairuddin, S.Pd., M.Pd. membentuk SADAR yang memberikan pelatihan singkat dengan narasumber dari guru hebat seluruh Indonesia. Pelatihan dari ini menggunakan aplikasi webex yang biasa digunakan oleh SEAMOLEC. Pelatihan ini juga difasilitasi oleh SEAMEO-SEAMOLEC dengan memakai akun webex dari SEAMOLEC.

 Setelah beberapa lama SADAR berjalan, ketiga perintis SADAR IGI diundang direktur SEAMEO-SEAMOLEC, Dr. Gatot Hari Priowirjanto untuk menghadiri pertemuan SEAMEO di Bangkok, Thailand tempat sekretariat SEAMEO. Bersama direktur SEAMEO, bapak Gatot, ketiga perintis SADAR merencanakan untuk menularkan kemampuan sebagai Virtual Koordinator ini kepada seluruh guru di Indonesia sehingga nantinya akan ada Virtual Coordinator di setiap kecamatan di seluruh Indonesia.

 Apabila Virtual Koordinator Indonesia (VCI) ini sudah tersebar di seluruh Indonesia, maka semakin mudahlah peningkatan kompetensi guru dan guru-guru di Indonesia akan semakin mudah bekerjasama dan menularkan kemampuannya masing-masing.

Ada istilah baru bagi anggota Virtual Coordinator Indonesia, yaitu penjaga tol langit, maksudnya adalah para VCI dapat dijadikan jembatan atau jalan tol untuk mengadakan pelatihan secara daring.
Saat ini, pelatihan Virtual Coordinator Indonesia sudah memasuki batch 3. Setiap alumni VCI diharapkan dapat menjadi instruktur untuk pelatihan VCI selanjutnya. Penulis sendiri merupakan alumni VCI batch 1 dan sedang menjadi instruktur VCI batch 3. Semoga segala kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi guru dan berdampak pada peningkatan kompetensi siswa.
Pada pelatihan VCI ini, guru-guru dilatih untuk mengadakan video confrence dan berperan sebagai Presenter, Moderator maupun Host, sehingga nantinya mereka diharapkan dapat menjadi koordinator pelatihan daring di wilayahnya masing-maing.

Minggu, 14 Januari 2018

Geliat Literasi di Sampang

Geliat literasi di Sampang sudah mulai terlihat dengan diadakannya pelatihan SAGUSAKU MADURA. Pelatihan ini merupakan bagi guru se Madura untuk menulis buku. Pelatihan ini digagas oleh seorang guru dari SMAN 1 Torjun, ibu Risnani, M.Pd. Beliau mendatangkan tutor menulis bapak Awaluddin yang berasal dari Sulawesi Selatan. Para peserta sangat antusias. Sebanyak 60 guru dari Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan berkumpul dengan dana swadaya sendiri. Sebelum pelatihan ini diadakan, bu Risnani sudah mengumpulkan peminat melalui sosial chat atau Whatsapp. Tak disangka-sangka peserta yang mendaftar melebihi kuota yanh ditentukan. Kuota yang disediakan memang dibatasi 60 agar bapak Awal dapat membimbing sampai guru dapat menerbutkan buku sendiri. Sistem pelatihan ini memang tidak hanya duduk, datang dan diam, tetapi dengan sistem in-on. Dua hari pelatihan tatap muka dan 30 hari bimbingan online menulis buku. Setrlah itu masih ada tahap editing dan proses pengajuan ke penerbit kemudian buku diterbitkan. Dengan banyaknya calon peserta pelatihan, maka kegiatan ini akan diadakan kembali untuk batch 2 setelah proses diklat online 1 selesai. Jadi rencananya bulan depan akan diadakan kembali khusus bagi guru-guru yang sudah mendaftar. Banyaknya peminat pelatihan ini menunjukkan bahwa semangat literasi di Sampang sudah mulai nampak. Semoga untuk selanjutnya akan lebih banyak lagi guru-guru Sampang menghasilkan buku.

Selasa, 19 Desember 2017

Menerbitkan buku karena memaksakan diri

Akhirnya buku antologi keduaku terbit. Ya, aku yang bukan penulis, yang merasa tidak punya bakat menulis, yang merasa malas jika harus menulis ternyata bisa juga menerbitkan buku. Hal ini karena aku ingin mewariskan sesuatu untuk anak-anakku kelak. Aku ingin mereka membaca tulisanku jika tubuhku sudah tidak lagi bernyawa. Ya, niatku hanya ingin mewariskan kisah-kisah yang pernah kualami selama hidup yang mereka belum pernah tahu, karena mereka sering ditinggal olehku untuk bekerja. Langkah pertama, aku ikut diklat online yang menantang pesertanya untuk membuat buku kroyokan. Aku benar-benar memaksakan diri untuk meluangkan waktu menulis artikel yang akan kukirimkan. Hasilnya, ada dua buku antologi yang sudah terbit.
Dan sebentar lagi, insyaAllah akan terbit satu buku tunggal hasil dari pelatihan di P4TKIPA yang dimentori oleh Eko Prasetyo dan bu Istikomah dari Mediaguru. Itulah hasil dari pemaksaan menulis yang kulakukan sendiri untuk diriku sendiri.

Selasa, 10 Oktober 2017

Diseminasi Nasional Literasi Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama

Saat ini sedang berlangsung Diseminasi Nasional Literasi Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama. Disini berkumpul guru-guru penulis hebat dari seluruh Indonesia. Saya bersyujud syukur saat mengetahui bahwa saya lolos dalam acara yang diselenggarakan oleh Kesharlindung Dikdas ini. Saya berharap dapat memperoleh ilmu tentang kepenulisan dari moment ini. Tujuan diselenggarakannya Diseminasi Nasional Literasi bagi Guru SMP tahun 2017 adalah sebagai berikut. 1. Menyebarluaskan ide, gagasan, informasi dan karya guru; 2. Menumbuhkan kesadaran, minat dan motivasi guru tentang pentingnya menuliskan gagasan; 3. Mengkondisikan terjadinya perubahan pola pikir bahwa menulis dapat dilakukan oleh semua orang termasuk guru; 4. Meningkatkan keterampilan guru dalam menulis buku sebagai bagian dari pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sasaran Diseminasi Nesional Literasi bagi Guru SMP tahun 2017 adalah guru yang telah mengikuti workshop Literasi Bagi Guru SMP tahun 2017 dan guru SMP yang telah memiliki naskah/buku. Saya mendapat kesempatan ke Jakarta kali ini bersama bu Indrawati yang banyak memberikan masukan dan inspirasi untuk menulis. Diseminasi ini merupakan kegiatan Kesharlindung Dikdas untuk meningkatkan kompetensi guru yang sudah kesekian kalinya. Apabila kawan-kawan ingin mengikuti kegiatan yang diadakan Kesharlindung Dikdas, silahkan bergabung di http://kesharlindungdikdas.go.id. Sumber : Panduan Diseminasi Nasional Literasi Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama